“Hidup miskin
Meski Master Tarno sering tampil di televisi dan acara-acara off-air, kehidupannya tidaklah berubah; tetap sederhana. Televisi di rumahnya, hadiah dari RCTI, sewaktu ia tampil di acara The Master untuk pertama kalinya.
Sebelumnya, rumah Tarno, di Jalan Duku Timur, Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, hanya “dihiasi” sebuah televisi kuno yang sudah tidak berfungsi.
“Saya kalau mau nonton teve ya di rumah tetangga. Sekarang bisa nonton The Master di rumah sendiri. Rasanya seneng banget, nggak pernah kebayang saya bisa main sulap di televisi dan ketemu pesulap terkenal,” kata Pak Tarno kepada harian Pelita.
Awalnya, pria yang sebelumnya lama tinggal di Warakas, Tanjung Priok ini, mengaku ragu ketika seorang tetangga menyarankan dia ikut audisi The Master.
“Ya waktu itu saya kan tidak punya uang. Setelah uang buat ongkos cukup, saya mendaftar The Master. Alhamdulillah sekarang diajak bergabung RCTI,” kata Pak Tarno.
Sejak kecil, Tarno diasuh neneknya di Brebes, Jawa Tengah, …. read more di blognya mas tianarif
Master Tarno adalah termasuk sosok pesulap yang beruntung. Dari seorang pesulat tradisional, bisa menembus jajaran elit master-master sulat papan atas. Apa sih yang menarik dari seorang Tarno? Jawabannya tentunya beragam. Kalau menurut saya, justru keluguan dan kesederhanaannya adalah kunci dari daya tariknya, Bagaimana menurut anda?
Okeeh, judul di atas tidak ada hubungannya antara Master Tarno dan Pengemis, namun kartun berikut ini salah satunya membahas interaksi antara pesulap dan pengemis. Silakan dinikmati.
Jawa Pos, 10 Pebruari 2010
Om O’O – Karya : A. Kholid – Demakl
GAGERR – Karya : Zaenal Abidin – Kaliwungu Kendal
JONET – Karya : Yunus Arafat – Surabaya
GUNDUL – Karya : Misri – Kaliwungu Kendal
SLIUT – Karya : Istiqomah – Jombang
Posted in: Jawa Pos
Tagged with: a. kholid, cartoon, gagerr, gembel, gundul, humor, istiqomah, jonet, kartun, lucu, misri, om O'o, pengemis, sliut, yunus arafat, zaenal abidin