Sedih…. 🙁
Sudah ditinggal mati suami, tiga orang anaknya yang sukses berkarir di tiga instansi berbeda, ikut-ikutan “meninggalkan” ibu Pratiwi. Mereka sudah tidak peduli lagi tentang nasib ibunya yang notabene-nya adalah orang yang telah mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan, mengasuh dan mendidiknya. Saat mereka masih kecil, ketiganya sangatlah kompak dan menyayangi ibunya, tapi semakin tua semakin terlihat tanda-tanda ke-durhaka-an mereka….
Mereka lupa, siapa sebenarnya mereka…
Mereka lupa, bahwa mereka lahir dari dalam rahim ibu pratiwi…
Mereka lupa untuk apa mereka dilahirkan..
Mereka lupa untuk sekedar memberikan sembako kpd bundanya…
Mereka terlalu asik dengan jabatan dan uangnya..
Bahkan, mereka mungkin sudah lupa siapa tuhannya..
Atau mungkin, mereka sudah menciptakan agama baru dengan ‘uang’ sebagai tuhan-nya..
Wallohualam…
Hmm… sayup-sayup terdengar alunan lagu Iwan Fals
“…Serdadu jangan mau disuap
Tanah ini jelas meratap
Serdadu jangan lemah syahwat
Ibu pertiwi tak sudi melihat.. “
yang bisa kartunmania lakukan, hanyalah berdoa semoga ketiga anak Ibu Pratiwi cepat menyadari kesalahannya sehingga ibunda Pratiwi tidak kleleran lagi… amin
Selamat hari Kartini saudari-saudariku semua…
Semoga anda mendapatkan kebahagiaan tanpa merasa berada di bawah derajad kaum pria..
Kartun dan Karikatur Koran Tempo, 11 April 2010
LOTIF – Karya : Beng Rahadian
Karya : Koes