Upin dan Ipin adalah salah satu serial animasi yang banyak digandrungi oleh anak-anak Indonesia. Animasi buatan negeri tetangga, Malaysia ini bahkan mampu menyulap cara bicara anak-anak (bahkan orang dewasa) dengan dialek-dialek khasnya. Sebagai warga negara, terus terang kartunmania iri melihat keberhasilan animasi ini. Apakah SDM kita tidak mampu membuat karya sejenis? Kartunmania yakin, sebenarnya kita tidak kalah dari mereka, So, why? Embuuuh… gak weruh cak…
Di sisi lain, jika kartunmania memakai sudut pandang agama, kartunmania sangat antusias untuk mengikuti hampir semua episode Upin Ipin. Karena apa? Upin ipin adalah satu-satunya animasi bernafaskan islam yang mampu menyeruak di antara serbuan animasi dari Jepang dan Korea. Nilai-nilai edukatif dan pesan moralnyapun sangatlah sarat. Jika kebetulan ada waktu, kartunmania tidak akan lewatkan acara ini untuk nonton bareng si kecil.
Okeeh… terus apa dong hubungannya dengan DPR? Arrrgh…!! No comment… no comment… no comment…
Kartun Kompas, edisi 01 Agustusi 2010
SUKRIBO – Karya : Ismail “Bolos tanpa prestasi”
KONPOPILAN – Karya : Ade R. – “Maskot bola konpopilan”
TIMUN – Karya : Rachmat Riyadi (Libra) – “Jujur, adil dan tegas”
Karikatur PANJI KOMING – Karya : Dwi Koen
Posted in: Kompas
Tagged with: ade r., cartoon, dpr, dwi koen, ismail, karikatur, kartun, Kompas, konpopilan, panji koming, rachmat riyadi, sukribo, timun, upin ipin