Kartun Kompas, edisi 29 Agustus 2010
SUKRIBO – Karya : Ismail ” — malaysia…..”
Yup, karikatur di atas menggambarkan bagaimana salah satu bentuk anomali yang menghinggapi masyarakat kita. Kasus yang masih hangat adalah berita yang menyangkut menghangatnya hubungan RI dan Malaysia. Berangkat dari permasalahan yang relatif kecil, yang terkadang bukan merupakan kebijakan negara (baca : oknum) masalah menjadi besar bak bola salju yang meluncur cepat di pegunungan. Yah.. Maybe, ada yang mendapatkan keuntungan dari tindakan tersebut, meskipun itu hanya sekedar popularitas. Nasionalisme dijadikan tameng tapi nasionalisme yang mana?
Yaaah…. Bapaknya ikut demontrasi anti Malaysia, anaknya di rumah nonton Upin Ipin. Bahkan mungkin si Bapak sendiri penggemar Upin Ipin… hahahahah…
Baca Juga :
– Menghujat malaysia, apakah salah satu bentuk nasionalisme?
KONPOPILAN – Karya : Ade R. – “Binatang langka”
Apakah semua hewan akan punah kena seleksi alam… kecuali TIKUS? Tidak mungkin, kecoa, nyamuk dan semut kayaknya gak bakalan punah bro… wakakakakak…
TIMUN – Karya : Rachmat Riyadi (Libra) – “Kemiskinan dan harga diri…”
Karikatur PANJI KOMING – Karya : Dwi Koen
Posted in: Kompas
Tagged with: ade r., anomali, cartoon, dwi koen, harga diri, indonesia, ismail, karikatur, kartun, kemiskinan, Kompas, konpopilan, malaysia, panji koming, rachmat riyadi, ri, sukribo, tikus, timun, upin ipin