Hari ini Timnas sepakbola kita memulai perjuangannya di AFF Suzuki Cup 2012. Melihat dua kali uji coba ketika melawan Timor Leste dan Kamerun, jujur saja bro… secara permainan kayaknya masih lebih bagus timnas ketika berlaga di AFF Suzuki Cup 2010 yang lalu, Tusukan maut yg diperagakan dari kedua sayap, belum secepat dulu. Belum lagi kesan semrawut yang mengiringi terbentuknya timnas. 3 pemain asing yang baru, belum 100% padu dengan pemain lainnya.
Menurut catatan kartunmania, ada beberapa PR bagi semua pihak yang terkait dengan perkembangan sepakbola nasional yang tidak berjalan sesuai dengan harapan. Alih-alih mengalami perkembangan, namun justru kondisinya semakin parah. Apa saja itu? Silakan simak ulasan kartunmania di Kilas balik AFF Suzuki Cup 2010 di bagian akhir postingan ini, dan bandingkan dengan kondisi aktual saat ini.
Okeeh, terlepas dari segala persoalan tersebut, kartunmania tetap menggantungkan harapan agar agar datang sebuah mukjizat dan timnas kita mampu juara di ajang AFF Suzuki Cup 2012 kali ini. Jika pertandingan di gelar di Gelora Bung Karno, mulai hari ini tentunya kartunmania sudah bergabung dengan teman-teman suporter? yang sudah mulai menyerbu stadion Bukit Jalil di atas.
Selamat berjuang TIMNAS! Doaku menyertaimu….
Kilas Balik Suzuki Cup 2010
Nunk, Tabloid Bola edisi 27 Desember 2010
Gelaran AFF Suzuki Cup 2010 sudah usai berbarengan dengan Final Leg ke-2 di GBK 29 Des 2010 kemarin. Ya, harapan dan semangat para pemain, suporter serta dukungan doa dari jutaan rakyat Indonesia, seperti tercermin dari kartun Nunk di atas ternyata tidaklah cukup. Timnas Indonesia harus menerima kenyataan berada di urutan ke-2. Apakah pencapaian ini sebuah kegagalan? Menurut kartunmani, TIDAK!
- Sepakbola adalah salah satu bentuk hiburan yang mempunyai pencinta paling banyak dibandingkan jenis2 hiburan lainnya. Dari sisi ini Permainan dan prestasi
PSSI Timnas Indonesia, cukup menghibur.
- Keberanian pelatih untuk menampilkan pemain2 muda merupakan investasi jangka panjang yang luar biasa.
- Suporter Timnas tidak berbuat onar saat final leg ke-2, bahkan tetap mengelu-elukan para pemain timnas. Ini adalah trend baru yg sangat menarik dan perlu dipertahankan.
- Dan ini yang penting, rasa persatuan, kesatuan dan Nasionalisme meningkat tajam.
Hingar bingar prestasi timnas yang kebetulan berbarengan dengan kedatangan 2 pemain naturalisasi, Irfan Bachdim dan Christian Gonzales ternyata mampu menggerakkan berbagai sendi kehidupan. Nasionalisme sontak meningkat, tidak ada pemetakan suporter jakmania, viking atau bonek. Yang ada hanya satu, suporter Indonesia. Nasionalisme bukan hanya milik suporter, namun juga pendukung timnas shg tidak heran jika anak2 balita pun akrab dengan lagu “Garuda di dadaku”. Indikator nasionalisme meningkat, juga ditandai dengan banyaknya atribut yang berbau Timnas seperti syal, baju, kaos, jaket yang terjual laris di pasaran. Tentu saja hal ini merupakan nilai tambah bagi para pedagang dan industri garmen.
Tidak ada gading yang tak retak, Posisi runner-up yang dicapai timnas saat ini menyisakan berbagai PR bagi kita semua. Menurut Kartunmania, ada beberapa hal yang perlu diberi perhatian lebih :
PSSI :
- Berikan kewenangan penuh bagi Pelatih timnas untuk menjalankan segala tugas dan kewajibannya, dari tahap seleksi s/d ke pertandingan. Jangan direcokin!!
- Jangan mencampuradukkan persoalan intern organisasi dengan kepentingan Timnas. Irfan Bachdim terancam tidak bisa memperkuat timnas, jika ancaman PSSI untuk mencoret pemain pemain dari Liga Primer Indonesia benar2 diterapkan. Irfan adalah pemain Persema yg merupakan kesebelasan anggota LPI. (Kompas, 31 Des 2010) Bingung bro… sejak kapan ada keputusan Pemain Timnas harus dari Liga Super Indonesia? Pikiran bodohku langsung menghayal, jika Bambang Pamungkas bermain di La Liga, berarti akan dicoret juga… :p Timnas dibentuk krn Garuda di dadaku! Selama pemain? itu memang bagus, seharusnya PSSI tidak mempersoalkan dari Liga mana mereka berasal. Berfikir jernihlah sebelum main ancam mencoret pemain…
MEDIA :
- Uforia kemenangan yg dimasak oleh media TV ini pengaruhnya luar biasa.. Peningkatan rasa nasionalisme, salah satunya juga peran dari media TV. Namun….. banyaknya acara TV yang melibatkan para pemain Timnas indonesia, di saat? kejuaraan belum selesai, menjadikan mbumerang bagi pemain karena jelas-jelas merusak konsentrasinya. Berkacalah dan jangan lebay…
LAINNYA :
- Istigozah…… Perlu enggak sih para kiyai melakukan itu untuk para pemain timnas? Bukannya di situ ada juga pemain non muslim? Kata Bapak TB, bola itu bundar.. nah didalamnya itu isinya complicated, macem-macem… termasuk si JUDI. Nah, silakan tarik benang merahnya bro…
Harapan kartunmania, evaluasi harus cepat dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang. Bukan hanya oleh PSSI namun juga oleh KONI atau bahkan oleh Kementerian Pemuda dan Olah Raga. Bravo sepakbola nasional, Bravo timnas Merah Putih!!