Efek domino adalah sebuah akibat dari adanya aksi yang menyebabkan rentetan akibat-akibat lainnya yang saling berhubungan. Ketika sang bango sedang galau, ternyata dia tidak sedang patah hati atau sakit gigi, tetapi karena sang ikan tidak mau nongol. Sang ikan enggan nongol, bukan karena dimarahin bos di kantor, tetapi karena sang hujan tidak kunjung turun. Si Kodok pun jadi tersangka, ketika sang hujan beralasan bahwa keengganannya untuk turun karena tidak dipanggul KPK, eh sang kodok. Ending dari lagu Bang Ben ini adalah sang Ular yang dituding sebagai biang kerok penyebab sang kodok kagak mau manggil hujan hanya karena dia lapar dan pingin sate kodok… ?:)
Dalam konteks kenaikan BBM, kenaikan harga barang dan jasa akibat dari naiknya komponen biaya BBM ini tentunya tidak bisa dielakkan. Efek tingkat 1 mungkin usaha di bidang transportasi yang kena imbasnya, berikutnya usaha produksi, selanjutnya adalah jenis-jenis usaha lainnya. Ada yang berpandangan sederhana tentang fenomena ini, “kalau bensin naik, gampang aja, ongkos ya gua naikkan juga”. Tidak “begitu” masalah, namun bagaimana dengan kalangan pekerja? Gaji gak mungkin serta merta naik begitu saja kan… ?:(
Okeeh, balik ke soal kartun aja bro.. Kaitannya dengan efek domino akibat kenaikan BBM ini, Si Peri ternyata punya anggapan yang simpel aja, BBM naik Uang jajan yo Naik.. Tapi benarkah begitu? Cekidot… :ngakaks
Kartun Pikiran Rakyat, 23 Juni 2013
PERI dan ACIL – Karya : Nada dan Ali
BBM naik, Uang jajan belum tentu naik bro… :ngakaks
Tak & Dut – Karya : Aan Iskandar
“Jurdil, Bujur dibedil….” :ngakaks
YAYAT CEKING – Karya : Rond & A’doen
“Jurus Bahasa Sunda..” :batas
JOKIS & NAIS – Karya : R. Amdani & Kipod
“Perbedaan Motor dulu dan sekarangj” :batas
Mutiara Kata |
“Selalu ada harapan bagi mereka yang berdoa dengan ikhlas, selalu ada jalan bagi mereka yang berusaha dengan keras”
~ Kartunmania ~
|
Posted in: Pikiran Rakyat
Tagged with: an iskandar, bahasa sunda, bbm, domino, jokis & nais, jurdil, kartun, motor, nada dan ali, peri dan acil, R. Amdani & Kipod, Rond & A'doen, tak & dut, yayat ceking