Jawa Pos Edisi Jum’at, 12 Juni 2009
KONSULTASI :
Dokter, saya dan istri sepakat memilih alat kontrasepsi kondom. Yang saya tanyakan, saat ini banyak sekali muncul merek kondom. Bahkan, rasanya pun beraneka. Bagaimana memilih kondom yang baik?
Robby, Surabaya
Ini Jawaban Seksolog Wahyu Kokkang :
Saat posting ini pun tenggorokan masih sakit, akibat ngakak abisss..
Benar perkiraan saya, Kang Wahyu itu sosok yang Mbethik…. Imajinasinya ‘liar’…
Adakah Anda punya imajinasi bentuk kondom lain diluar 9 pilihan bentuk versi Kang Wahyu? Dibenakku nambah yang berbentuk kayak anak panah.. wakakakak……..
Selengkapnya tentang Kang Wahyu Kokkang silakan berkunjung ke : http://wahyukokkang.wordpress.com
Jawaban yang asli :
Memilih kondom yang baik penting agar manfaat dan hasilnya optimal. Kondom saat ini digunakan sebagai alat kontrasepsi, mengurangi risiko tertular penyakit menular seks, dan membantu mengatasi masalah gangguan seks tertentu. Misalnya, ejakulasi dini.
Untuk tujuan kontrasepsi, faktor kondisi, kualitas, dan cara pemakaian kondom memegang peran penting agar tidak menyebabkan kehamilan. Kegagalan saat ini terjadi disebabkan pemakaian kondom dilakukan tidak teratur, kadang pakai dan kadang tidak. Bila hubungan seks dilakukan saat istri subur, antara lain karena tanggal masa subur berubah, lepas kondom meningkatkan risiko hamil.
Dalam memilih kondom untuk tujuan kontrasepsi, pilih yang berbahan lateks karena tidak mudah sobek/rusak dibandingkan yang berbahan poliuretan. Secara umum, kondom yang beredar di Indonesia sudah memenuhi syarat standar mutu internasional (ISO). Namun, konsumen tetap perlu memperhatikan kondisi kondom saat membeli atau ketika mau menggunakan.
Pada kertas bungkus semua produk kondom, tertera dengan jelas tentang perhatian dan cara penggunaannya. Yang perlu diperhatikan antara lain tanggal kedaluwarsa serta simpan kondom di tempat yang dingin kering dan terlindung dari sinar matahari. Cairan yang ada di dalam kondom berisi bahan spermisida, yakni bahan yang berfungsi membunuh spermatozoa.
Bila menggunakan pelumas, pakailah yang berpelarut air, jangan gunakan lotion atau vaseline karena bisa merusak kondom. Yang juga perlu diingat, Meski tidak kedaluwarsa, jika bungkusnya rusak atau bocor, kering, dan menjadi kaku, kondom mudah robek (fragile). Kondom dalam kondisi begitu jangan dipakai.
Cara pemasangan kondom sebagai berikut. Pertama, tempatkan kondom di ujung penis yang telah tegang sebelum menyentuh liang sanggama. Kedua, pencet puting kondom supaya udaranya keluar. Ketiga, tahan ujung kondom, sarungkan kondom sejauh mungkin. Keempat, setelah keluar sperma (ejakulasi), tahan kondom dengan erat dan pelan-pelan tarik penis keluar dari vagina. Jangan sampai cairan sperma tumpah ke vagina.
Banyaknya produk kondom dengan berbagai warna, bahkan rasa, bisa saja merupakan bagian dari iklan. Hal tersebut bisa disikapi sebagai bagian positif dalam upaya memenuhi keinginan pasangan. Faktor penerimaan pasangan bisa dijadikan pertimbangan dalam komunikasi seks agar lebih enjoy dari aspek kesenangan suami istri. (*)
Dr dr Hudi Winarso SpAnd MKes
Spesialis Andrologi RSU dr Soetomo