Suatu kejadian biasanya tidak memunculkan dimensi tunggal. Dua atau lebih dimensi bercampur. Contohnya, kejadian hujan. Untuk sebagian orang akan menganggapnya sebagai sebuah keberkahan, tapi di sisi lain banyak juga yang melihatnya sebagai sebuah musibah. Ilustrasi Jokis dan Nais di bawah ini menjadi contoh.
Di sisi lain, Yayat Ceking dan Peri – Acil melihat maraknya aktivitas para caleg menjelang gelaran Pemilu tahun 2014. Geliat promo via baliho maupun iklan di media elektronik dan media sosial pun di ulas oleh Kang Yayat sebagai sebuah sampah. ?Ini adalah salah satu bukti keragaman dimensi seperti yang kartunmania sampaikan di atas. Peri dan Acil pun dibuat oleh Nada dan Ali sebagai sentilan atas perilaku sang caleg yang mungkin ada di sekitar kita.
Okeeh, nyantai aja bro, kita saksiin si Dut yang kesel gara-gara dibilang cabe-caben aja dah.. 🙂
Kartun Pikiran Rakyat, 26 Januari 2014
JOKIS & NAIS – Karya : R. Amdani & Kipod
“Beda kepentingan”
YAYAT CEKING – Karya : Rond & A’doen
“Susahnya membersihakan sampah visual”🙂
PERI dan ACIL – Karya : Nada dan Ali
Arogansi calon pemimpin.. 😀
Tak & Dut – Karya : Aan Iskandar
“Cabe-cabean…” :batas
Posted in: Pikiran Rakyat
Tagged with: aan iskandar, jokis & nais, karikatur, kartun anak, kartun politik, nada dan ali, pemimpin, peri dan acil, R. Amdani & Kipod, Rond & A'doen, sampah, tak & dut, yayat ceking