Antara topeng, banjir dan narsis

Kartun Kompas, edisi 17 Oktober 2010

KONPOPILAN – Karya : Ade R. – “.. pesta topeng…”

Topeng merupakan barang yang mungkin sangat akrab dengan kehidupan kita.. Masih inget, waktu masih di SD diberi tugas untuk membuat topeng dari koran bekas… Dimulai dgn membuat prototype topeng dari tanah liat, terus lembaran koran bekas ditempel diatasnya berulang-ulang dg bantuan lem made in sendiri.. Finishing dicat.. pake cat minyak cap sepeda.. hihihi

Topeng dimasa kini sangatlah banyak dan dibuat scr masal, shg jika anda perlu topeng, tinggal pergi di mini market sebelah rumah anda.. Duh enaknya rek.. Tapi, kalau dipikir-pikir, kemudahan2 ini ternyata mempunyai dampak yg kurang bagus.. Anak2 kita jadi terbiasa dengan yg instan, yang dipikirkannya adalah kesenangan dalam memainkan topeng, tanpa mau berfikir bagaimana cara membuatnya… Jika anda punya waktu luang… ada baiknya hal semacam ini kita pikirkan… Bukan hanya tentang topeng, tetapi tentang segala sesuatu yang mungkin bisa kita beri muatan lebih bagi perkembangan si kecil… 🙂

TIMUN – Karya : Rachmat Riyadi (Libra) – ” Penyebab Banjir…”

Banjir, banjir dan banjir… Ini bukan hanya soal topik pembicaraan yang hangat bro.. tapi kejadian yg memang sedang kita hadapi sekarang ini.. Solusinya apa sih? Wedew.. Sebuah solusi akan tepat jika kita mampu mengidentifikasi persoalan secara tepat. Untuk itu, dibutuhkan data yang lengkap. Diagnosa adalah proses awal yang sangat menentukan dalam penentuan solusi sebuah masalah…Berikutnya adalah menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil diagnosa tersebut.

Hmmm… semudah itukah? TIDAK! Ilustrasi Bang Rachmat Riyadi diatas adalah fakta, betapa sulit dan rumitnya persoalan ini. Bagaimana mau menyelesaikan masalah ini jika menentukan penyebabnya saja kita tidak mampu?

Okeeh.. Beruntunglah anda, jika anda sudah mencapai taraf dimana anda sudah mampu “menikmati” suasana banjir di lingkungan anda..