Maaf = sorry = nyuwun pangampunten = ampura = punten = Aesalo Maafu = pardon
Intinya, setiap etnis dan bangsa punya kosa kata ‘maaf’. Begitu pentingkan ‘maaf’ bagi kehidupan kita?
Yup, penting buanget! Krn pada dasarnya tidak ada seorang pun di dunia ini yang sempurna. Salah dan khilaf pasti pernah kita lakukan. Sedangkan pintu utama untuk memperbaikinya salah satunya adalah dengan kata ‘maaf’. ‘Maaf’ hanyalah sekedar pintu, perbaikan dan tekad besar untuk berusaha tidak melakukan kesalahan adalah salah satu ruangan didalamnya… Yang menjadi ironi di negeri ini, ternyata ‘maaf’ adalah komoditi yang sangat mahal harganya… (cabe aja kalah bro…) Bagaimana kita akan melakukan perbaikan jika kita tidak mau membuka pintu ‘maaf’? Mbuhhhh…
Kartun Kompas, edisi 5 Desember 2010
TIMUN – Karya : Rachmat Riyadi (Libra) – ” Maaf….”
SUKRIBO – Karya : Ismail ” .. pak thukul eh, pak lur ..”
KONPOPILAN – Karya : Ade R. – “.. Ngemis..”
Suerrr gak ngerti kamsudnya sob.. Ada pengemis, ada restoran cepat saji dan ada warteg yang sepi pengunjungnya… adakah kaitannya dengan rencana penerapan pajak bagi pengusaha warteg??? :bingung
Karikatur PANJI KOMING – Karya : Dwi Koen
Posted in: Kompas
Tagged with: ade r., cabe, cartoon, dwi koen, ismail, karikatur, kartun, Kompas, konpopilan, maaf, panji koming, rachmat riyadi, sukribo, thukul, timun