Kesejahteraan, adalah sebuah kata yang menjadi idaman setiap pekerja, gak peduli pekerja swasta atau pun PNS. Gak ada ukuran yang pasti, meskipun pemerintah sudah berusaha membuat tolok ukur yang berupa UMR. Kenapa sih begitu susah mengukur sebuah kesejahteraan? Meski ada standard umum, akhirnya hati yang berbicara…
Yup! Kebutuhan setiap orang berbeda tergantung bagaimana kita me-manage-nya. Jika sebuah keinginan terlalu banyak masuk dalam ranah kebutuhan, maka semakin tinggi pula anggaran yg mesti kita sediakan. Usaha dan kerja keras yang dibalut dengan kilauan syukur atas sgl karunia-Nya niscaya akan menjadi kunci dlm memaknai kesejahteraan ini… Ndak usah NGIMPI berfasilitas spt Gayus.. Hidup mewah dg hati yg babak belur.. :p Tetap semangat, kawan!! 🙂
Kartun Kompas, edisi 21 Nopember 2010
TIMUN – Karya : Rachmat Riyadi (Libra) – ” Andai PNS Gol IIIA berfasilitas Gayus….”
KONPOPILAN – Karya : Ade R. – “.. Harimau..”
SUKRIBO – Karya : Ismail ” .. meski merapi mereda …”
DPR sebuah pekerjaan yang tidak terpengaruh, gempa, banjir, tsunami atau gunung meletus, tidak terganggu oleh tetangga atau sodara yg lagi repot?? Hmmm.. Baru tahu nih, ternyata DPR itu sebuah profesi yak? … :bata
Karikatur PANJI KOMING – Karya : Dwi Koen
Posted in: Kompas
Tagged with: ade r., cartoon, dpr, dwi koen, gayus, harimau, ismail, karikatur, kartun, Kompas, konpopilan, merapi, panji koming, rachmat riyadi, sukribo, timun