Dua karikatur di bawah ini – timun dan sukribo – mempunyai topik bahasan yang sama, namun dengan metode pendekatan kartun yg berbeda. Sukribo mengkritik via cabe yang sempat naik daun, sedangkan Timun lewat trend naturalisasi pemain bola. Konpopilan pun sebenarnya memasukkan unsur itu dalam karyanya, tengok aja gambar tikus makan uang, wedus gembel dan ratu lebahnya. Hmm, kekayaan intelektual yang dibalut dengan kepekaan nurani serta ketrampilan olah grafis, ternyata menghasilkan karya yang menakjubkan… :thumbup:
Kartun Kompas, edisi 19 Desember 2010
SUKRIBO – Karya : Ismail ” Pedas dan mahal ”
TIMUN – Karya : Rachmat Riyadi (Libra) – ” Naturalisasi”
Sebuah wacana brilian… bagaimana jika kita naturalisasikan Batman, Superman dan Spiderman untuk menggantikan peran Penegak hukum negara kita?
KONPOPILAN – Karya : Ade R. – “.. Bola penghapus duka..”
Karikatur PANJI KOMING – Karya : Dwi Koen
Posted in: Kompas
Tagged with: ade r., batman, cabe, cartoon, dwi koen, import, ismail, karikatur, kartun, Kompas, konpopilan, naturalisasi, panji koming, rachmat riyadi, spiderman, sukribo, superman, timun